Tafsir lafadz Ata’muruuna al Naasa bi al Birri

Sudut Hukum | Tafsir lafadz Ata’muruuna al Naasa bi al Birri

Dalam tinjauan balaghoh (bahasa), kata Ata’muruuna mengandung Istifham (pertanyaan) yang keluar dari ketentuan makna hakikinya, yang beralih pada makna al Taubikh (mengolok-olok) serta makna al Taqri’ (gertakan/peringatan).


Pada kata Ata’muruuna dituturkan dengan memakai bentuk fiil mudhori’ (menunjukkan arti tajaddud / baru, dan al huduts atau masa yang akan datang). Meskipun pada kenyataannya adanya kejadian yang terkandung pada lafadz Ata’muruuna benar-benar sudah terjadi (al madzi). Adanya hal ini dibuktikan dengan adanya lafadz yang dituturkan setelahnya, yakni Wa tansauna Anfusakum, yaitu adanya suatu kelalaian yang sudah mereka perbuat.


suduthukum.com/

Ibnu Juraij berkata: Adapun penafsiran dari ayat Ata’muruuna al Naasa bil al Birri itu masih berkaitan dengan ahl al kitab dan orang-orang munafik Dalam hal ini mereka menyuruh manusia untuk malakukan puasa dan sholat serta mengajak untuk selalu melakukan suatu kebajikan. Kemudian Allah mencerca mereka “barang siapa yang memerintahkan suatu kebaikan hendaknya dia sendiri juga melakukan apa yang ia perintahkan”.


Sedangkan penafsiran yang menunjukkan atas keshohihan penafsiran alBirru dengan menggunakan makna taat adalah sangat jelas, yaitu:

“mereka memerintah manusia untuk taat dan taqwa kepada Allah, sedangkan kalian sendiri melakukan ma’siat kepada Nya”.

Dalam tafsir Qurthubiy al Birru dimaknai dengan amal sholih dan al fuad (hati nurani).13 Selain itu bisa diartikan juga dengan suatu ajakan untuk malakukan suatu kebaikan serta ajakan untuk mempercayai apa saja yang disampaikan oleh Muhammad SAW.


Pada kata al Birru (kebaikan) diartikan dengan suatu anugerah yang mencakup segala bentuk kebaikan, dalam hal ini mencakup tiga aspek, yaitu:


kebaikan di dalam mengabdi kepada Allah, kebaikan di dalam menjaga hak-hak kekerabatan, dan kebaikan di dalam menjalin mu’amalah antar sesama. Dalam redaksi lain al Birru juga bisa diartikan dengan suatu ketaatan.[]