[hadis] Pengertian Dan Hakikat Kritik Hadits

[hadis] Pengertian Dan Hakikat Kritik Hadits
HADIS | Pada hakikatnya kritik hadits dimulai pada masa hidup Nabi Saw. Tapi pada tahap ini, arti kritik tidak lebih dari menemui Nabi Saw dan mengecek kebenaran dari apa yang kabarnya dikatakan beliau. Pada tahap ini kritik merupakan proses konsolidasi supaya hati kaum muslim menjadi lega.
Praktik merujuk kepada Nabi Saw dengan sendirinya berakhir dengan meninggalnya beliau. Tapi adalah kewajiban individu, komunitas, dan negara muslim untuk mengikuti jalan Rasul Saw. Konsekuensinya mereka harus sangat hati-hati dalam menisbahkan pernyataan kepada Rasul dan harus memilah-milahnya secara hati-hati pula.
Dalam literatur bahasa arab ditemukan kalimat al- naqd al-kalam wa naqd syi’r yang berarti menemukan kesalahan bahasa dan puisi, naqd aldarahim yang berarti memisahkan uang halal dari uang haram. Dan kata naqd ini digunakan oleh Sebagian ulama hadits awal diabad kedua untuk arti kritik. Secara bahasa kritik hadits (al-naqd) mempunyai pengertian sama dengan al-tanqad yaitu meneliti seksama, menyatakan secara khusus yang asli dan menyingkirkan yang palsu darinya.
Menurut para ulama’ ilmu naqd al-hadits yaitu penilaian seorang rawi dengan sifat-sifat yang mencacat (tajrih) atau memujinya (ta’dil) melalui lafazh-lafazh yang mengandung kaedah atau ketentuan-ketentuan yang dapat dipahami dan dimengerti oleh ahlinya dalam rangka memberikan pertimbangan untuk men-shahih-kan, meng-hasan-kan ataupun men-dha’if-kan suatu hadits.

Upaya menilai hadits inilah kemudian dikenal dengan istilah kritik hadits atau upaya mengkritisi suatu hadits yang mencakup kritik sanad (naqd al-sanad) dan kritik matan (naqd al-matn).(*Sa’adah Zidni)